Menyediakan Jasa Private SD-SMA dan Jasa Pembuatan Software Interactive

Private SD-SMA (gratis untuk Dhuafa) dan Jasa Pembuatan Software Interactive Bisa per-modul (mulai dari Rp.100.000)

Jumat, 04 Maret 2011

Introduksi Hukum Newton (Part 2)

Benda kalo lagi diam akan tetap diam, selamanya (ga peduli sampai kapan), selama ga ada  yang mendorong atau menariknya. Benda  yang  sedang bergerak akan tetap bergerak, melintas pada trek lurus, selamanya (ga peduli sampai kapan), sampai ada  yang mendorong atau menariknya.
­
Kata "selamanya" kadang puyeng di terima.Tapi bayangin aja kita punya 3 buah bidang miring di setting kayak gambar di bawah. anggap aja bidangnya panjaaaaang bangeet 'n aluuus ga ada 'gerenjelan'. Coba taro 'gundu/kelereng' hingga menggelinding dari papan/ bidang pertama maka gundu akan menggelinding ke bawah makin cepat. Sedangkan kalo kita coba dorong gundu di papan kedua (yang berarti posisi nanjak) lama-lama jelas gundu makin pelan (sampai berhenti di satu titik). Nah terakhir, yang dalam bentuk di antara dua yang di atas alias horisontal abis. Di sini, gundu ga nambah cepat ga nambah lambat pula. Faktanya, gundu bakalan menggelinding teruuuus, selamanyaaaaa sampai kita di alam laen...;)




According to Newton's first law, the marble on that bottom ramp should just keep going. And going.
   Para fisikawan biasanya untuk menggambarkan keadaan ini (tendensi suatu benda untuk ngelawan perubahan gerak) dengan sebutan inersia (English-inertia). Akar kata Latin "inertia", seakar dengan "inert", artinya mengurangi atau meniadakan kemampuan bergerak. Jadi kebayang dah mengapa ilmuwan milih  kata ini. Hebatnya lagi cara ngambil kata berdasar konsepnya itu loh. Inersia ntu besaran fisika yang 'goib' ga kayak besaran lain yang bisa keliatan atau di pelototin mata kaya panjang atau volume. Die berhubungan dengan yang namanya massa benda. Biar ngartian, perhatiin petarung sumo di bawah ne..(hihhi ngejomplang amat kayak Nabi Daud (David) ama Jalut (Goliath)ajah)




AFP/Getty Images
Which person in this ring will be harder to move? The sumo wrestler or the little boy?


Katakanlah si Bongsor bermassa 136 kg, si imut sebelah kanan 30 kg ( para ilmuwan mengukur massa dengan kilogram). Ingat ya, kerjaan sumo adalah menggeser lawan dari posisinya. Coba tebak mana yang bakalan gampang bergerak alias lincah??  Anak bayi andai bisa bicara juga akan tau jawabannya, tentu si imut yang paling gampang bergerak, atauuuuu dengan kata laen resistansi terhadap inersia si imut lebiiih kecil.
­
Sebenarnya kita mengalami inersia sepanjang waktu kalo lagi di mobil yang sedang jalan, apalagi kalo di angkot, berkat gaya sopir angkot di indonesia, kita jadi paling hebat memperlihatkan apa itu inersia. Maka di negara sana udah kepikiran membuat perangkat yang mengkaunter efek dari inersia. Apa namanya??? yaaa SEAT BEALT (adanya di mobil doang loh ga ada di motor mah). Bayangin bentar satu mobil di trak pengetesan ngeloyor di kecepatan 55 MPH, di dalam ada boneka pengemudi. Saat mobil nubruk tembok, si boneka bakalan terjungkal ke depan ke dashboard mobil. Kok bisa? lupa?? sebab, menurut hukum I Newton, suatu benda yang sedang bergerak sampai ada gaya dari luar mengenainya. Saat nubruk tembok, boneka akan tetap bergerak lurus dan kecepatan konstan sampai dashboard memberi hantaman gaya hingga menyetopnya bergerak. Nah untuk itulah seatbealt akan menahan boneka (dengan penumpang), mencegah dari inersia mereka sendiri.Coba mending di hantem dashboard apa di tahan seatbealt??? (makanya jangan lupa ya untuk selalu pakai seatbealt!!!). Yang menarik, ternyata bukan Newton yang pertama berurusan dengan konsep hukum inersia ini melainkan Galileo dan René Descartes. Pada faktanya, kelereng dan bidang tadi yang untuk eksperimen, adalah si Galileo yang bikin. So Newton berhutang banyak pada dua sohib tadi dan orang-orang yang membesarkannya ne..

REFERENCE/MAROJI':
http://science.howstuffworks.com/science-vs-myth/everyday-myths/newton-law-of-motion1.htm
Di terjemahkan secara gaul oleh: saya ndiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar